Mr P Bengkok dan Testis Besar Sebelah Apakah Berbahaya? |
Alat Vital Bengkok dan Testis Besar Sebelah
A. Bentuk Mr P bengkok / melengkung yang normal dan tidak normal.
Mr P yang bengkok biasanya akan terlihat saat ereksi, bagi sebagian masyarakat hal tersebut merupakan kondisi yang umum, karena ukuran dan perlakuan pada Mr P bervariasi untuk setiap pria. Namun ada beberapa hal yang harus pria ketahui, Mr P yang bengkok bisa menjadi pertanda penyakit berbahaya, seperti penyakit Peyronie. Apa itu Peyronie ?? Peyronie adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut di dalam Mr P. Akibatnya, Mr P jadi melengkung secara tidak normal saat ereksi dan biasanya diiringi rasa sakit sehingga bisa mengganggu seorang pria dalam berhubungan badan.Inilah cara membedakan kondisi mana Mr P bengkok yang dianggap normal dan tidak.
Ciri-ciri Mr P bengkok saat ereksi yang dianggap normal:
• Mr P selalu bengkok saat menegang. Jika Anda memperhatikan bahwa Mr P Anda selalu bengkok saat menegang, bahkan semenjak Anda masih remaja tanggung, maka kemungkinan besar Anda memiliki Mr P bengkok bawaan. Mr P bengkok bawaan ini aman-aman saja asalkan tidak disertai oleh rasa sakit saat ereksi, tidak ada bekas luka yang tampak jelas di sepanjang batang Mr P, dan tidak ada pembengkakan jaringan.
• Terjadi karena aliran darah yang tidak seimbang. Selama proses ereksi, pembuluh darah dalam Mr P mengendur dan melebar untuk memungkinkan aliran darah masuk lebih lancar, dan akhirnya terperangkap di bawah tekanan tinggi untuk menciptakan sebuah Mr P yang menegang. Kelengkungan biasanya terjadi ketika ruangan di dalam Mr P tidak terisi dan berkembang secara merata.
• Bengkok karena batang Mr P yang tidak sama dengan crus. Arah ke mana Mr P melengkung akan bergantung pada keseimbangan crus ( “pilar” Mr P di bawah kulit ) dengan batang Mr P. Artinya, pria dengan crus pendek dan batang Mr P yang panjang akan cenderung memiliki Mr P yang berbelok ke atas atau menunjuk lurus. Dalam beberapa kasus, Mr P juga bisa menukik ke kiri atau ke kanan.
• Kebanyakan Mr P memang melengkung. Menurut penelitian medis menunjukkan bahwa hampir 20 persen dari semua pria dilahirkan dengan Mr P melengkung. Paling sering, ini adalah karena perbedaan normal dalam anatomi Mr P atau kondisi genetik dari kelainan jaringan fibrosa (kolagen). Gangguan autoimun dan obat-obatan tertentu juga berkontribusi terhadap lekukan junior Anda. Beta blockers yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, misalnya, terkadang dapat menyebabkan Mr P bengkok saat ereksi.
• Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian wanita merasa Mr P yang bengkok tidak menarik dan tidak menggairahkan. Oleh karena itu, meskipun Mr P bengkok saat ereksi mungkin tidak memerlukan perawatan medis, banyak pria yang memilih untuk memperbaikinya dengan berbagai metode koreksi, seperti perangkat pemanjang Mr P yang paling populer digunakan. Ada kalanya bedah plastik mungkin diperlukan.
Ciri Mr P bengkok saat ereksi yang tidak normal:
• Mr P menukik kebawah seutuhnya. Sebaliknya pada beberapa kasus, seorang pria bisa memiliki lengkungan Mr P yang lebih menukik dari kebanyakan, yang bisa menandakan penyakit Peyronie. Mr P bengkok yang terjadi akibat penyakit Peyronie bisa sangat ekstrim sehingga dapat mencegah Mr P menegang seutuhnya, dan dapat membuat penetrasi menjadi sulit.
• Mr P dengan bengkok yang tidak wajar. Peyronie sebagian besar memengaruhi pria berusia di atas 40, tapi dapat terjadi di usia berapa pun terutama jika Anda baru saja menyadari bahwa Mr P ereksi Anda sebelumnya selalu lurus (atau hampir lurus) namun tiba-tiba bengkok menukik tajam atau tampak melengkung lebih parah. Kadang, penyakit Peyronie juga bisa menyebabkan bentuk Mr P yang aneh saat menegang, seperti jam pasir.
• Ada pembengkakan atau benjolan di bawah batang Mr P. Jika Anda juga menyadari adanya pembengkakan atau benjolan keras bawah kulit — seukuran koin — akibat plak yang mengeras dan bersarang di bawah kulit sehingga mengubah kemampuan Mr P untuk menegang sepenuhnya, Anda bisa saja berurusan dengan penyakit Peyronie. Sayangnya, penumpukan plak ini tidak selalu mudah ditemukan, sehingga dapat sedikit sulit untuk menentukan diagnosis Peyronie dengan hanya berdasarkan pada kemampuan untuk menemukan jaringan asing ini.
• Merasakan sakit saat ereksi. Beberapa pria dengan kondisi ini bisa mengalami rasa sakit di Mr P mereka saat ereksi atau orgasme. Pada kasus yang berat, Mr P bengkok bahkan mungkin dapat sangat terasa sakit saat disentuh. Peyronie dapat membuat berhubungan s*ks sangat sulit, menyakitkan, atau bahkan mustahil. Penyakit Peyronie mungkin juga menyebabkan disfungsi ereksi.
Apa penyebab penyakit Peyronie?
Penyebab penyakit Peyronie belum dipahami. Faktor risiko untuk kondisi ini termasuk cedera Mr P saat berhubungan s*ks dan pembedahan atau pengobatan radiasi untuk kanker prostat. Kondisi ini juga terkait dengan kontraktur Dupuytren, yang merupakan penebalan jaringan seperti kabel di bawah kulit telapak tangan.
Namun, Peyronie juga dapat muncul tanpa penyebab yang jelas. Penyakit Peyronie mungkin juga diturunkan dalam keluarga. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kasus Anda, tetapi termasuk suntikan steroid, enzim atau saline, atau bahkan operasi.
Ingat, selama ereksi, hubungan s*ksual, dan ejakulasi Anda normal, penyakit Peyronie tidak mempengaruhi kesuburan maupun produksi sperma Anda. Jika Anda tidak yakin di kategori mana Mr P bengkok saat ereksi Anda berada, solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli urologi, dan kemudian memperoleh opini kedua.
B. Testis besar sebelah yang normal dan tidak normal
Hal berikutnya yang membuat banyak pria khawatir adalah kondisi (buah zakar) testis yang besar. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan, ukuran testis yang tidak sama adalah normal, dan dialami oleh kebanyakan pria. Umumnya, ukuran testis memang tidak simetris, alias tidak sama persis dan tidak sama besar.Namun, jika buah zakar dan skrotum (kulit pembungkus testis) Anda ukuran satu sama lainnya berbeda secara drastis, tandanya ada beberapa kondisi kesehatan yang mendasari. Sebaiknya, Anda simak dulu penjelasan berikut ini
Kelainan kesehatan yang menyebabkan testis besar sebelah:
1. Varikokel
Varikokel adalah kondisi dimana pelebaran pembuluh darah vena dalam buah zakar, mirip dengan varises yang sering terjadi pada kaki. Fungsi pembuluh vena adalah membawa darah dari sel dan jaringan untuk kembali ke jantung, sehingga sel darah mendapatkan oksigen.
Testis yang mengalami kondisi varikokel harus segera ditangani dengan cara pembedahan. Cukup mmebuat pria khawatir saat mendengar testis harus dibedah tapi itulah solusi terbaik bagi penderita kelainan varikokel. Karena walaupun varikokel tidak terlalu berpengaruh pada kegiatan sehari-hari, tapi bisa menyebabkan ketidaksuburan bagi pria.
Varikokel biasanya terjadi pada salah satu sisi testis, biasanya membuat testis kiri pria menjadi lebih besar. Mengapa bagian testis kiri? Karena vena sering mendapat tekanan lebih besar pada sisi kanan bahkan bisa menyebabkan skrotum pada testis yang letaknya bersebrangan.
2. Torsio testis
Torsio testis adalah kondisi di mana testis terbelit bundel saluran sperma. Testis yang juga sebagai kelenjar reproduksi pria dan penyimpanan sperma, berpengaruh dalam sistem endokrin untuk memproduksi hormon testosteron. Menggantungnya testis disebabkan berkat bundel saluran sperma.
Di samping fungsi tersebut, bundel juga mengandung pembuluh darah dan saraf ke testis dan ke saluran endokrin lain seperti saluran sperma. Belitan oleh tali-tali kristal memotong suplai darah ke dalam testis. Apabila terus terbelit, testis akan terluka dan pastinya ukurannya tidak sama, lalu jadinya testis besar sebelah.
3. Hidrokel testis
Kondisi salah satu testis besar sebelah bisa disebabkan oleh hidrokel testis. Apa itu hidrokel testis? Hidrokel adalah penumpukan cairan yang tidak menyakitkan, di salah satu atau bahkan kedua testis pria, yang menyebabkan skrotum atau area selangkangan membengkak.
Pembengkakan ini mungkin menjadi terlihat dan terasa tidak nyaman, tapi biasanya tidak terasa sakit maupun berbahaya. Gejala hidrokel testis yang bisa diamati adalah munculnya bengkak, atau warna kemerahan pada skrotum, bahkan perasaan tertekan pada dasar Mr P.
Cara memeriksa testis sendiri:
Pria perlu lebih waspada dan peduli terhadap organ kelaminnya. Maka itu, tiap pria wajib memeriksa testis sendiri secara teratur, setidaknya sebulan sekali, untuk mengetahui kondisi dan rangsangan testis, sehingga kalau ada sesuatu yang janggal seperti sakit atau bengkak, bisa dideteksi lebih dini.Baca juga:
Cara Memperpanjang Mr P dalam 2 Minggu Dengan Teknik Jelqing (Urut Jari)
7 Kebiasaan Buruk Penyebab Sperma Encer Ini Harus Pria Hindari
Bagaimana Cara Memuaskan Istri di Ranjang?? Baca 10 Tips Berikut!
Berikut anjuran cara pemeriksaan testis yang bisa pria lakukan di rumah:
• Pertama, copot semua pakaian Anda dan hadapkan seluruh tubuh di depan cermin. Raba dan sentuh bagian testis, dengan mencari adanya bengkak atau penebalan kulit di seluruh bagian testis. Ingat! Testis umumnya tidak selalu sama persis ukurannya. Jadi kalau tidak simetris atau sama persis, itu normal.
• Sentuh dengan kedua tangan Anda, periksa satu persatu testis dengan teliti. Letakkan jari-jari Anda di belakang skrotum dan ibu jari Anda di bagian atas skrotum. Lalu, tekan lembut testis antara ibu jari dan jari-jari.
• Jika Anda merasakan urat yang terhubung di sisi atas dan belakang testis, itu disebut epididimis. Epididimis, lebarnya sekitar 2,5 cm dan sensitif pada rangsangan. Tenang saja, itu adalah bagian dari organ Mr P Anda.
• Periksa tiap sisi dan bagian dengan lembut, apakah ada rasa sakit, keras, kulit yang menebal, atau benjolan pada testis. Jika terdapat salah satu di antaranya, lebih baik segera periksakan ke dokter kelamin untuk mendapat diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Demikian ulasan tentang bentuk Mr P yang melengkung/bengkok dan testis besar sebelah yang dapat dikatakan normal dan tidak normal secara medis. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Mr P / Alat Vital Bengkok dan Testis Besar Sebelah Apakah Berbahaya? Pria Wajib Tahu!"
Post a Comment